Sambut Indonesia Emas 2045 Melalui Penguatan Literasi Keluarga Berbasis Digital Mobile

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta--Program penguatan literasi keluarga berbasis digital mobile menjadi upaya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) untuk menyongsong Indonesia emas 2045.

Inovasi yang disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar tersebut merupakan salah satu dukungan untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul dimulai dari keluarga.

“Fokusnya adalah mempersiapkan keluarga yang berkualitas sebagai bagian terkecil dari masyarakat. Program ini menyasar mulai dari kelompok pranikah, menikah, hingga anak anak usia golden age,” ungkapnya pada Pameran Inovasi yang digelar di Graha Makarti Bhakti, Senin (13/11/2023).

Menurutnya upaya ini sangat strategis mengingat 84 juta anak-anak di masa ini akan menjadi sumber daya manusia yang perlu dipersiapkan dengan baik untuk menyambut bonus demografi yang dimiliki Indonesia 2045.

Melalui penguatan literasi keluarga berbasi digital mobile informasi akan lebih mudah diakses oleh kelompok-kelompok sasaran program. Mulai dari kelompok pranikah yang akan disasar dengan edukasi dan pengetahuan salah satunya terkait kesehatan reproduksi. Kemudian kelompok menikah atau keluarga baru akan berkesempatan memperoleh edukasi berbasis digital tentang perkembangan kecerdasan hingga gizi anak. Sedangkan usia golden age atau usia 0-6 tahun disediakan informasi yang edukatif untuk memacu perkembangan melalui stimulasi kognitifnya dalam aplikasi yang diberi nama BintangPusnas Edu ini.

Menurut Deputi Adin, dalam memasyarakatkan program ini, Perpusnas telah bekerja sama dengan berbagai pihak, diantaranya Kementerian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kesehatan, dan BKKBN.

“Ke depannya kami akan terus berkolaborasi dan kita perluas sehingga konten-konten literasi dari berbagai mitra kerja kami akan bisa diakses dalam aplikasi penguatan literasi keluarga berbasis digital mobile ini,” imbuhnya.

Selaras dengan hal itu, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Lembaga Administrasi Negara RI (LAN) Dr. Basseng menyebut bahwa dalam dokumen RPJMN memuat gambaran ideal ekonomi Indonesia pada 2045 yang setara dengan negara maju dengan terwujudnya pembangunan di berbagai sektor.

Namun dirinya menyebut, kegagalan dalam upaya percepatan pembangunan di berbagai sektor akan membuat Indonesia terjebak dalam titik sebagai negara berkembang dengan kategori middle income. Digitaliasi menjadi salah satu kunci percepatan percepatan pembangunan untuk menyambut Indonesia Emas 2045.

“Digitalisasi bisa menjadikan sebuah organisasi menjadi lincah untuk mengakselerasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi sebuah program dan kegiatan,” pungkasnya..

Peliputan: Eka Purniawati/Aditya Irfan F

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN