Wakil Presiden Frankfurt Book Fair: Buku Akan Selalu Ada

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Batam, Kep. Riau -- Frankfurt Book Fair (FBF) merupakan pesta buku terbesar di dunia yang selalu diselenggarakan setiap bulan Oktober mulai hari Rabu sampai Minggu. Salah satu bagian kegiatan FBF adalah Guest of Honor, di mana Indonesia pernah terpilih pada tahun 2015. Negara yang terpilih menjadi Guest of Honor diberikan kesempatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan literasi negaranya. FBF itu sendiri merupakan kegiatan literasi yang paling banyak diliput media di dunia. Demikian uraian Wakil Presiden FBF Claudia Kaiser saat mengawali paparannya pada sesi Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia di Batam, pada Senin (8/7).

Claudia menyatakan bahwa perbukuan di dunia mengalami kelesuan. “Data menunjukkan bahwa terdapat penurunan pembelian buku sekitar 6 juta,” ujar Claudia. Hal ini terjadi karena perubahan minat masyarakat dalam mengkonsumsi informasi. Saat ini masyarakat lebih banyak menggunakan aplikasi digital dan lebih suka membaca teks yang ringkas dalam kehidupan sehari-harinya.

Dunia perbukuan dapat dilihat melalui tiga kacamata, yaitu penerbit, penulis, dan pembaca. Penerbit masa kini harus menghadapi kenyataan bahwa teknologi dengan cepat mengubah tren buku cetak menjadi ebook. Hak cipta selalu menjadi masalah bagi penerbitan baik buku cetak maupun ebook. Perkembangan teknologi masa kini memungkinkan penulis untuk menerbitkan bukunya sendiri di media digital dan berkesempatan untuk dilirik penerbit besar. Namun demikian, pembajakan masih tetap menjadi ancaman bagi penulis sebagaimana halnya buku cetak. Terkait pembaca, penerbit saat ini harus mulai dan terus membaca kemauan pembaca dalam hal kegiatan membaca. Penerbit akan mati tanpa pembaca.

Mengenai masa depan buku, Claudia menyatakan optimis tentang perkembangan buku cetak yang masih diperlukan keberadaannya karena buku merupakan sarana terbaik untuk pembelajaran. Selain itu, berdasarkan penelitian Pricewterhouse Coopers, buku akan selalu ada. Pertanyaan selanjutnya adalah, dimana fungsi pustakawan. FBF sendiri sebagai ajang perbukuan dunia mempunyai forum International Librarians Center. “Pustakawan mempunyai peran mulia tersendiri untuk membawa konten buku kepada masyarakat dan perpustakaan kini menjadi ruang untuk bertemu dan mengembangkan kreativitas,” kata Claudia.

 

Reportase: Arief Wicaksono

Fotografer: Radhitya Purnama

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN