Penguatan Kompetensi ASN Melalui Pendekatan Wiyata Kinarya

Penguatan Kompetensi ASN Melalui Pendekatan Wiyata Kinarya

Penguatan Kompetensi ASN Melalui Pendekatan Wiyata Kinarya

Salemba, Jakarta– Pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi sebuah kebutuhan mendesak dan tak terelakkan di era birokrasi modern yang terus bergerak cepat. 

 

Hal ini sangat relevan dengan nilai-nilai dasar ASN yang dikenal dengan akronim BerAKHLAK, khususnya pada nilai integritas dan kompeten.

 

Demikian disampaikan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Triani Rahmawati, dalam sambutan apel pagi pegawai di lingkungan Perpusnas, Senin (5/5/2025).

 

“Kompetensi menjadi hal yang sangat penting karena ASN saat ini bukan hanya dituntut untuk bisa menjalankan pekerjaan, tapi juga mampu beradaptasi, berinovasi, dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, Triani Rahmawati memaparkan nilai luhur yang dikenal dengan istilah Wiyata Kinarya, yaitu strategi pengembangan kompetensi ASN yang menekankan konsep "belajar sambil bekerja” untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap para ASN.

 

“Filosofi ini mengandung makna mendalam bahwa setiap tugas yang kita emban adalah juga media pembelajaran. Begitu pula sebaliknya, apa yang kita pelajari harus langsung bisa kita terapkan dalam pekerjaan,” tuturnya.

 

Wiyata Kinarya, lanjutnya, melibatkan berbagai sistem dan platform, termasuk Learning Management System (LMS), Knowledge Management System (KMS), dan platform Merdeka Belajar, yang terintegrasi untuk mendukung pengembangan kompetensi ASN.  

 

“Pendekatan pengembangan kompetensi Wiyata Kinarya juga dikenal dengan pembelajaran terintegrasi model 70:20:10, dimana 70% adalah pembelajaran dari pekerjaan nyata, 20% dari interaksi sosial, seperti diskusi dan mentoring, dan 10% dari pelatihan formal,” jelasnya.

 

Implementasi nyata Wiyata Kinarya dalam keseharian ASN seperti misalnya membuka diri untuk belajar dari pengalaman, aktif dalam kegiatan mentoring atau coaching, menggunakan fasilitas pengembangan kompetensi yang tersedia, serta membudayakan refleksi dan evaluasi kinerja.

 

Selain itu, Triani Rahmawati menghimbau agar seluruh ASN menghidupkan kembali semangat Wiyata Kinarya dalam setiap aspek pekerjaan.

 

“Jadikan kantor bukan hanya tempat bekerja, tapi juga tempat belajar dan tumbuh bersama.Mari kita buktikan bahwa ASN bukan hanya sekadar hadir dan menyelesaikan tugas, tetapi hadir sebagai SDM unggul, adaptif, dan melayani dengan sepenuh hati,” pungkasnya.

 

Reporter & Dokumentasi: Anastasia Lily

Galeri