Mewujudkan Masyarakat Sehat Berbekal Literasi

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Gresik, Jawa Timur—Pandemi Covid-19 yang belum lama ini melanda dunia telah mengajarkan kita semua betapa berharganya kesehatan bagi kehidupan sehari-hari. Kita memahami bahwa kesehatan adalah harta yang tak ternilai, seperti yang diungkapkan filsuf Amerika Ralph Waldo Emerson, “the first wealth is health.” Kesehatan fisik dan mental yang baik menjadi landasan kuat untuk mencapai potensi penuh dalam hidup kita.

Oleh karena itu, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando mengingatkan masyarakat untuk lebih sadar akan kesehatan. Salah satu amanat Presiden Jokowi yang perlu menjadi perhatian kita adalah angka stunting yang masih tinggi. Stunting merupakan keadaan anak yang mengalami pertumbuhan terhambat akibat kekurangan gizi yang juga menyebabkan rendahnya IQ anak sebesar 20% di bawah rata-rata.

Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando dalam sambutannya pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) bertempat di Gedung Nasional Indonesia Kabupaten Gresik pada Kamis, (3/8/2023).

Diketahui bahwa penyebab angka stunting yang tinggi salah satunya adalah kurangnya pengetahuan orang tua mengenai gizi sebelum dan masa kehamilan sehingga menyebabkan kurangnya gizi pada bayi saat lahir. Hal ini bahkan terbawa hingga dewasa di mana masyarakat masih banyak yang kurang sadar terkait asupan gizi lengkap yang dibutuhkan tubuhnya.

Kepala Perpusnas sangat mengapresiasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Gresik terkait peningkatan taraf kesehatan, termasuk di dalamnya mengurangi angka stunting dan penyelenggaraan kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk semakin menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan.

Di sini peran literasi kesehatan sangat diperlukan. Literasi kesehatan merupakan langkah awal bagi masyarakat agar dapat mencapai kesehatan yang optimal. Perpustakaan berperan penting dalam menyajikan pengetahuan dan informasi terkait kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan literasi kesehatan, kita dapat memahami bagaimana menjaga tubuh dan pikiran agar tetap seimbang dan produktif, serta mencegah risiko berbagai penyakit.

“Kesehatan bukan segala-galanya tapi segalanya tak berarti tanpa kesehatan,” tegas Syarif.

PILM yang bertajuk “Semangat untuk Sehat, Menuju Gresik Sehati dengan Literasi” kali ini diawali dengan senam bersama dan tes kesehatan di Gedung Nasional Indonesia, Gresik.

Pada talk show lebih lanjut ditekankan pentingnya menjaga kesehatan oleh dokter dari Perpustakaan Nasional dr. Firly. Ia mengatakan bahwa kesehatan merupakan aset yang berharga karena jika seseorang sakit maka ia mengalami kerugian tidak hanya finansial tapi juga waktu.

Senada, pustakawan Perpusnas Rifa Fadilah menjelaskan seseorang yang sehat akan mampu melakukan semua aktivitas, berbeda halnya jika sakit, maka sehat menjadi suatu kenikmatan tersendiri.

Sementara itu, trainer Wira memaparkan perlu adanya variasi asupan makanan yang mengandung karbohidrat, vitamin, lemak, protein, mineral selain olah raga yang teratur.

“Porsi olahraga menentukan kualitas kebugaran kita karena membantu meningkatkan metabolisme tubuh secara keseluruhan,” imbuhnya.

Kegiatan PILM ini, menurut anggota Komisi X DPR RI Debby Kurniawan, membawa dampak positif karena dapat mengingatkan kita bahwa ada yang harus kita baca dan kita tingkatkan ilmunya melalui literasi. Debby lebih lanjut mengapresiasi penyelenggaraan PILM dan berharap kegiatan seperti ini tidak hanya setahun sekali.

Bahkan ia mendorong adanya kerja sama antara dinas perpustakaan dengan dinas kominfo di daerah untuk mewujudkan percepatan literasi digital, sehingga dapat menyaring dan meminimalisir konten hoaks yang beredar di Kabupaten Gresik.

“Ketika kita tidak mempersiapkan literasi dengan baik maka kita hanya akan berpikir jangka pendek sedangkan kehidupan kita selamanya sampai akhir zaman,” pesannya.

Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mendorong masyarakat agar giat membaca dan menulis karena dengan membaca maka dapat membuka wawasan dan memperoleh pengetahuan yang ada di dunia. Ia mengajak masyarakat untuk mengalihkan kebiasaan buruk membaca dan memperoleh informasi hoaks dari media sosial dengan memanfaatkan bahan bacaan yang disediakan perpustakaan.

“Dengan membaca, insya Allah akan menguasai dunia. Mudah-mudahan dengan adanya bacaan yang diberikan kepada masyarakat dapat memberikan kesadaran akan pentingnya membaca,” ujar Aminatun.

Ia mengharapkan acara hari ini dapat memberi inspirasi untuk menjaga kesehatan sehingga menjadi orang yang produktif dan inovatif.

 

Reporter    : Eka Cahyani/Noviani Maghfiroh/Basma Sartika

Fotografer : Ahmad Kemal Nasution/Deny Irawan