Buku Cerita Setelah Fajar dan Jejak Sang Putra Fajar Hasil Workshop Inklusi Sosial Diluncurkan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Kota Blitar, Jatim--Workshop Menulis Kreatif Karya Ilmiah Populer dan workshop Historytelling yang diselenggarakan Perpustakaan Bung Karno membuahkan hasil yang sangat inspiratif, out put dari kegiatan tersebut adalah buku yang bertajuk Cerita Setelah Fajar dan Jejak Sang Putra Fajar yang diluncurkan Kepala Perpustakaan Bung Karno, Selasa (22/9/2020) di Amphiteater Perpustakaan Bung Karno. Peluncuran buku yang dibarengi dengan acara pembukaan Literasi Hastakarya itu cukup semarak dengan dihadiri 37 penulis yang telah menorehkan catatannya di dalam kedua buku tersebut, dan juga peserta Literasi Hastakarya. Kepala Perpustakaan Bung Karno Janti Suksmarini mengatakan kegiatan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang diselenggarakan Perpustakaan Bung Karno ini merupakan kegiatan prioritas nasional yang sudah dicanangkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, dimana seluruh lembaga Perpustakaan diharapkan terus mendekatkan perpustakaan kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan inklusi sosial. "Di Perpustakaan Bung Karno, ada 4 (empat) kegiatan berbasis inklusi yang dilaksanakan, yang semula kegiatan tersebut ada 10 kegiatan, namun karena pandemi covid-19 ini kami diminta pimpinan Perpusnas untuk merevisi kegiatan tersebut yang diperuntukkan untuk membantu pemerintah terkait covid-19 ini," ujarnya.

 

Sementara itu penanggungjawab kegiatan, Agus Sutoyo mengatakan buku Cerita Setelah Fajar merupakan hasil karya dari para peserta workshop literasi menulis kreatif ilmiah populer tentang Bung Karno beberapa waktu lalu, dan peluncuran buku ini salah satu bentuk apresiasi dan motivasi bagi seluruh peserta. Rata-rata, menurut Agus, yang mereka tulis memang berkaitan dengan pemikiran-pemikiran Bung Karno yang dapat diteladani dalam hidup bermasyarakat. "Kami berupaya memfasilitasi, mendorong  masyarakat yang mempunyai keinginan untuk menulis dan mewujudkannya dalam bentuk karya-karya yang nyata, dan hasilnya dapat direalisasikan dalam bentuk buku ini," ungkapnya.

Peluncuran buku ujar Kabid Layanan Informasi dan Kerjasama yang sekarang bertransformasi menjadi Koordinator Pelayanan Informasi dan Kerjasama Perpustakaan itu, sebagai salah satu kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, workshop menulis kreatif dan workshop histrorytelling itu merupakan bentuk implementasi inklusi sosial yang di wujudkan Perpustakaan Bung Karno. ***

 

Reporter: Heri Purwanto

Fotografer: Juwito 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN