Medan Merdeka Selatan, Jakarta â€“ Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bogor tengah membangun revitalisasi perpustakaan yang menelan anggaran sebesar 24 milyar, namun saat ini baru terealisasi sebesar 15 milyar. Ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah Kota Bogor dalam mengembangkan perpustakaan di wilayahnya. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bogor Agus Prihanto saat melakukan kunjungan kerja ke Perpustakaan Nasional, (5/2).
â€œDalam pembangunan revitalisasi ini, masih banyak yang perlu diperbaiki. Untuk itu kami datang ke Perpustakaan Nasional untuk mengetahui bagaimana mengelola perpustakaan yang modern. Meskipun sudah mendapatkan akreditasi B namun masih sangat banyak kekurangan, maka kami mengharapkan adanya bantuan dari Perpusnas untuk ikut andil dalam mengisi konten yang ada di perpustakaan,â€ ungkapnya.
Selain ingin melihat pengelolaan perpustakaan modern, lanjut Agus, pihaknya juga ingin melihat naskah kuno yang ada di Perpustakaan Nasional, terutama manuskrip mengenai kota Bogor. Karena kedepan, di perpustakaan Kota Bogor yang baru akan didirikan galeri khusus yang menyajikan referensi Bogor dari masa ke masa.
â€œWali Kota menginginkan adanya informasi sejarah mengenai kota Bogor di perpustakaan. Mengingat Kerajaan PadjajaranÂ  masih kurang referensinya dibandingkan kerajaan lain yang banyak peninggalannya. Sehingga dengan adanya galeri Bogor bisa menambah informasi warga untuk mengetahui sejarah kota Bogor,â€ lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menghimbau Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bogor mengusulkan dana alokasi khusus. Selain itu, pihaknya siap untuk bekerjasama dalam pengadaan referensi naskah kuno terkait sejarah Bogor.
Reportase : Wara Merdekawati
Fotografer : Raden Raditya

Tingkatkan Layanan, Pemkot Bogor Revitalisasi Perpustakaan

Medan Merdeka Selatan, Jakartaâ€”Sebuah riset disampaikan Direktur Gramedia Soewandi S Brata bahwa tren penulis baru mulai bermunculan. Indikatornya, Soewandi mencatat di tahun 2015 terbit 44 ribu judul buku baru, di tahun 2016 terdata 57 judul baru dari 64 ribu judul yang terdaftar di International Standard Book Number (ISBN). Padahal biasanya tren per tahun di Indonesia hanya berkisar 30-35 ribu terbitan buku baru. Â 
â€œTrennya sudah bagus tapi belum cukup,â€ imbuh Soewandi Brata saat membuka Gramedia Writers and Readers Forum (GWRF) di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu, (7/4). GWRF 2018 adalah gagasan mempertemukan penulis, pembaca, editor dan penerbit. Bisa dikatakan ajang tersebut semacam kopi darat (sharing) antara penulis dan pembaca. Untuk pertama kalinya GWRF berlangsung di Gedung Perpusnas yang digelar selama dua hari (7 dan 8 April).
Sebanyak 25 penulis ternama Indonesia akan berbagi ilmu dan pengalaman mereka. Penulis-penulis itu di antaranya, Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Tere Liye, Eka Kurniawan, Leila S Chudori, Bernard Batubara, dan Maman Suherman. Mereka disebar ke dalam 17 kelas (pagi, siang, sore) dengan total peserta 2.800 orang. "Di sinilah para pembaca bisa mendapatkan wawasan bagaimana sebuah karya diproses, ditulis dan juga bagaimana kita menikmatinya dengan baik," jelas Soewandi Brata.
Selain menggelar kelas sharing, GWRF juga mengadakan kelas Editor Clinic. Editor Clinic adalah forum temu penulis dan penerbit. Di sini para penulis pemula diberikan masukanÂ  maupun tips-tips bagaimana menciptakan karya tulisnya agar diterima penerbit dan dicintai publik. Pihak penyelenggara GWRF 2018 mengklaim sedikitnya 1.000 naskah telah terkumpul untuk dibedah oleh penerbit lewat forum Editor Clinic.
Gramedia melihat akhir-akhir ini masyarakat semakin sensitif, mudah tersulut emosi saat membaca sebuah informasi. Riset tentang Civil Society menyebutkan bahwa bangsa yang maju sangat menyukai aktivitas membaca. Kesuksesan yang didalamnya ada etos kerja keras, semangat dan etika yang bagus. Sebaliknya, pada negara-negara yang tidak maju, perilaku masyarakatnya cenderung ke arah hal-hal mistis ketika ditimpa masalah. Sehingga peran literasi amat dibutuhkan karena dampaknya yang luar biasa kepada peradaban suatu bangsa.
Kemampuian literasi yang baik sanggup menghindarkan masyarakat dari perilaku yang merusak, sikap emosional dan tidak mudah menerima segala bentuk informasi yang belum diketahui kebenaran ataupun kevalidan sumbernya.
Paradigma perpustakaan di era teknologi dan keterbukaan salah satunya membantu masyarakat untuk berpikir cerdas lewat membaca. Keterbukaan informasi bagi masyarakat dapat diperoleh jika perpustakaan mampu menyediakan akses yang seluas-seluasnya.
â€œDi ibaratkan, satu peluru hanya mampu menembus satu kepala tapi sejatinya telah membunuh kemanusiaan. Sedangkan satu buku mampu menembus jutaan kepala jika didigitalkan dan sejatinya mampu menciptakan miliaran peradaban baru,â€ terang Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando. kala menyampaikan apresiasinya terhadap event yang diadakan Gramedia.
Gramedia Writers and Forum merupakan salah satu upaya mengajak masyarakat mencintai perpustakaan. Secara khusus, lanjut Kepala Perpusnas, perpustakaan adalah rumahnya para penulis dan penerbit. Tidak lahir seorang penulis jika dia bukanlah pembaca yang baik. Siklus ini akan terus bertumbuh.
Kepala Perpusnas juga mengajak masyarakat mematahkan sebuah anggapan bahwa di masa depan perpustakaan akan musnah (hilang) seiring kecanggihan teknologi informasi. â€œItu tidak akan terjadi karena di negara-negara maju yang terjadi buku yang tercetak justru melebihi pertumbuhan media visualâ€.
Yang terjadi di Indonesia bukanlah persoalan minat bacanya yang rendah melainkan keterbatasan bahan bacaan yang mau dibaca sehingga menurunkan daya baca. Oleh karena itu, Perpusnas mengharapkan para penulis dan penerbit untuk mau memperhatikan kebutuhan informasi yang diharapkan atau sesuai dengan kondisi dimana masyarakat tinggal.
â€œBuku yang terbit diupayakan sesuai kebutuhan mayarakat. Masyarakat saat ini lebih memerlukan buku-buku ilmu terapan, seperti membuat pakan ternak, budi daya hasil pertanian, perternakan, dan sebagainya atau buku-buku teknologi tepat guna maupun keterampilan-keterampilan yang bermanfaat dan bisa diaplikasikan sebagai pengembangan keahlian,â€ beber Kepala Perpusnas.
Â 
Reportase : Hartoyo Darmawan
Â 
 
Â

Gramedia Writers and Readers Forum 2018 : Ajang Sharing Penulis, Penerbit, dan Pembaca

Samarinda, Kalimantan Timur --&nbsp;Kunjungan Kerja Panja PLTP Komisi X DPR RI dilaksanakan di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis tanggal (15/6/2023) bertempat di Gedung Dinas Perpustakaan Kota Samarinda. Maksud Kunjungan Kerja Panja PLTP Komisi X DPRI RI ini adalah dalam rangka melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program literasi dan strategi pemenuhan tenaga perpustakaan serta kepastian statusnya di daerah. Adapun tujuan kunjungan kerja ini untuk mendapatkan data empiris mengenai permasalahan-permasalahan terkait literasi serta pemenuhan kebutuhan tenaga perpustakaan
Dalam acara kunjungan kerja komisi X DPR RI ini, hadir Bapak Mohammad Wahiduddin, M.Pd. selaku Kepala Bidang Pengelolaan Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda, Bapak Erham Yusuf, S.Pd., M.Pd, selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Kota Samarinda, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI, Bapak Drs. Teguh Purwanto, S.IP, M.Si., Kepala-kepala sekolah Kota Samarinda, dan perwakilan komunitas literasi.&nbsp;
Acara dibuka oleh Bapak Mohammad Wahiduddin, M.Pd. yang menjadi perwakilan dari Bapak Erham Yusuf, S.Pd, yang sedang menyambut anggota komisi X DPR RI lainnya di bandara yang terkena kendala delay pesawat. Pak Wahiduddin menyambut baik kunjungan kerja komisi X DPR RI ini dan berharap acara ini dapat menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan terkait literasi serta pemenuhan kebutuhan tenaga perpustakaan yang terjadi di Kota Samarinda. Acara Kunker ini dijalankan dengan konsep "tanya-jawab" antara anggota Komisi X DPR RI dengan hadirin, sesuai permintaan dari Ibu Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP., selaku ketua Tim Komisi X DPR RI yang berkunjung ke Samarinda, agar semua aspirasi dan saran para pegiat literasi tertampung.
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Perpustakaan Kota Samarinda adalah kurangnya kompetensi bidang perpustakaan bagi para tenaga perpustakaan dan kurang diapresiasinya tenaga perpustakaan baik di OPD ataupun di sekolah, yang menyebabkan kurangnya minat aparatur untuk menjadi tenaga perpustakaan.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI,&nbsp;Bapak Drs. Teguh Purwanto, S.IP, M.Si., menjelaskan, bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi tenaga pustakawan adalah melalui diklat gratis dibidang kepustakawanan yang diadakan oleh Perpusnas RI . Diklat ini bertujuan sebagai pengenalan dasar perpustakaan dan terbuka untuk masyarakat umum. Pihak Komisi X DPR RI pun juga memberikan beberapa strategi untuk menanggulangi masalah ini, seperti memberikan kebijakan kepada guru di sekolah untuk juga menjadi tenaga pustakawan di sekolah masing-masing, memberdayakan tenaga honorer sebagai pengelola perpustakaan khusus di OPD, serta&nbsp;mengusulkan tenaga pustakawan melalui formasi pengadaan pegawai di daerah. 
Reportase: Rahindra Rajasya
&nbsp;
Dokumentasi: I Putu Dian Perdana

Kunjungan Kerja Panja PLTP Komisi X DPR RI Bersama Perpusnas Ke Kota Samarinda

Bontang Creative HUB, CSR Dukung Program TPBIS Perpusnas

Â 
Salemba, Jakarta â€“ Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando melantik 39 pejabat fungsional baru pada Jumâ€™at, (11/9). Pelantikan didasari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional. Kepala Perpusnas mengharapkan pejabat yang terlantik dapat menjadi sosok pemimpin yang dibutuhkan.
â€œIni merupakan bagian dari penyederhanaan birokrasi di lingkungan pemerintah pusat sesuai yang diinginkan oleh Presiden,â€ terang Kepala Perpusnas.
Dengan adanya penyederhanaan birokrasi maka posisi pejabat stuktural cukup sampai di level eselon satu dan dua saja. Sisanya menjadi koodinator. Posisi koordinator yang dibantu subkoordinator nantinya cukup vital karena tugasnya melakukan pengawasan secara langsung atas pekerjaan yang dilakukan. Sehingga kinerja institusi dapat lebih terpantau dan berjalan dengan cepat.Â 
Di akhir pelantikan, Kepala Perpusnas menekankan kriteria yang harus dimiliki oleh pemimpin, termasuk para koordinator. Ada 21 kriteria yang dijelaskan langsung, salah satunya adalah penegasan aturan dalan setiap aspek kerja.
â€œSebagai pemimpin, peraturan terkait tupoksi harus dipahami karena hal itu merupakan modal awal bekerja,â€ tegas Syarif Bando.
Berikut nama-nama pejabat terlantik:
<ol>
<li>Iswara Rusniady sebagai Pustakawan Ahli Utama</li>
<li>Bonar Sijabat sebagai Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Madya</li>
<li>Rismini sebagai Perancang Peraturan Perundang-Undangan Ahli Madya</li>
<li>Mulatsih Susilorini sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Made Ayu Wirayati sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Nani Suryani sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Supriyanto sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Sarwidiarti Mrihastuti sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Nurny Syam sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Agus Sutoyo sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Yeri Nurita sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Anjar Widiastuti sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Hanugrahwati sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Wiratna Tritawirasta sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Nurhadi Saputra sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Luthfiati Makarim sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Tuty Hendrawati sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Witanto sebagai Pengelola Pengadaan Barang Jasa Ahli Madya</li>
<li>Tanto Anton Purboyo sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Yatini sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Rohani Br. Tohang sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Alfa Husna sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Agus Supriana sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Budi Kusumawardani sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Meindria sebagai Pustakawan Ahli Madya</li>
<li>Kevi Ahadiah sebagai Analis Kepegawaian Ahli Madya</li>
<li>Eka Tuti Rohmawati sebagai Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda</li>
<li>Edi Wiyono sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Kusmeri sebagai Perencana Ahli Muda</li>
<li>Muhayar sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Pristiawati sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Agus Suyono sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Vira Farhana sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Harjo sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Ahmad Muslim sebagai Widyaiswara Ahli Muda</li>
<li>Afrison sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Aristianto Hakim sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Tubu Parulian Bontor Simanjuntak sebagai Perencana Ahli Muda</li>
<li>Supriyo sebagai Pustakawan Ahli Muda</li>
<li>Triono sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Deputi I</li>
</ol>
Â 
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Hartoyo Darmawan
Â 
Â Â Â 
Â

Lantik 39 Pejabat Fungsional, Kepala Perpusnas Lakukan Penyederhanaan Birokrasi

Jakartaâ€”UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Bulan Bung Karno. Plt. Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Hartono, menyatakan sebagai pelestari pemikiran Bung Karno, pihaknya turut menyemarakkan Bulan Bung Karno.
"Semangat, pemikiran dan perjuangan Bung Karno telah memberikan sumbangan yang besar bagi bangsa Indonesia. Sebagai pelestari Bung Karno, marilah kita menghidupkan api pemikiran beliau melalui berbagai kegiatan di Bulan Bung Karno," pesannya saat membuka Pameran Bung Karno dan Kebangsaan di Gedung C UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Blitar, Selasa (7/6/2022).
Beragam kegiatan diselenggarakan pada 28 Meiâ€”2 Juli 2022. Dia mengungkapkan, salah satu kegiatan yakni peringatan trisuci Bulan Bung Karno yang terdiri atas peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, Hari Lahir Bung Karno pada 6 Juni, dan Haul Bung Karno pada 21 Juni.
Pancasila adalah hasil pemikiran Bung Karno selama bertahun tahun. Sejak tahun 1918, Bung Karno sudah berpikir tentang dasar negara yang merdeka, kelak di kemudian hari.Â  Pada 1 Juni 1945, baru ada kesempatan untuk memunculkan pemikiran Bung Karno tentang Pancasila.Â 
â€œPancasila harus dipahami sejarahnya, asal usulnya serta dimasyarakatkan, disosialisasikan, dibumikan.Â Untuk itu perlu wahana yang dinamis untuk belajar Pancasila secara terus menerus,â€ urainya.
<img class="content-img" src="../webforms/uploads/images/369WhatsApp Image 2022-06-07 at 3.03.21 PM.jpeg" border="0" width="458" height="261" />
Pada Hari Lahir Pancasila, diselenggarakan upacara virtual yang berpusat di Ende dan Grebeg Pancasila. UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menjadi tuan rumah Kenduri Pancasila yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Blitar.
Pada Hari Lahir Bung Karno, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menggelar Brokohan dilanjutkan pembukaan pameran dengan tema Bung Karno dan Kebangsaan. Sementara Haul Bung Karno diperingati melalui upacara ziarah di Makam Bung Karno dilanjutkan dengan pembukaan Literasi Kopi.
Pameran Bung Karno dan Kebangsaan berlangsung pada 6-17 Juni 2022 di area kolam dan selasar Gedung C UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Melalui pameran ini, diharapkan masyarakat semakin mengetahui semangat, pemikiran, perjuangan, serta sejarah perjalanan hidup Sang Putra Fajar.
â€œSehingga dapat mengambil buah pemikiran dan cita-cita luhur dari presiden pertama Republik Indonesia ini untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya,â€ tuturnya.
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno juga turut melaksanakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Dalam program ini, perpustakaan dipusatkan sebagai kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka Bulan Bung Karno, diselenggarakan kegiatan Literasi Kopi dan Literasi Wastra Nusantara. Masyarakat akan diberikan pelatihan terkait kopi dan wastra oleh para pakar di bidangnya.
â€œSelama bulan Juni terdapat dua kegiatan literasi inklusi sosial yakni Literasi Kopi yang diselenggarakan pada 21-23 Juni 2022 dan Literasi Wastra Nusantara pada 27-29 Juni 2022. Peserta dalam kegiatan tersebut adalah masyarakat umum dengan target 100 peserta setiap kegiatan,â€ jelasnya.
<img class="content-img" src="../webforms/uploads/images/635WhatsApp Image 2022-06-07 at 2.58.07 PM.jpeg" border="0" width="458" height="261" />
Selain itu, kegiatan Internalisasi Pemikiran Bung Karno akan digelar pada 14 Juni 2022. Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, kegiatan ini akan menghadirkan Kepala Perpusnas RI serta Wali Kota Blitar.
Bung Karno merupakan sosok yang lekat dengan seni dan budaya. Saat menjalani pengasingan di Ende dan Bengkulu, Bung Karno pernah membentuk grup sandiwara. Selain itu, dia juga merupakan pelukis dan kolektor karya seni rupa, gemar menonton wayang, film, serta pementasan tari.
Dalam memperingati Bulan Bung Karno, disediakan panggung khusus untuk Seni Budaya yakni Jaranan Pujo Waseso pada 28 Mei, Jaranan Banteng Muda pada 5 Juni, Musikalisasi Puisi pada 11 Juni, Keroncong Jatim 11-12 Juni, dan ditutup dengan Wayang Kulit pada 2 Juli.
Sebelumnya, pada 29 Mei-31 Mei dan 5 Juni 2022, diselenggarakan Safari Literasi yang dipusatkan di Amphiteater Perpustakaan Bung Karno. Safari Literasi memberikan wahana bagi generasi muda untuk berekspresi tentang pemikiran Bung Karno, khususnya Pancasila.
Perpustakaan Proklamator Bung Karno merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Perpustakaan Nasional RI.
*Humas Perpustakaan Nasional RI &amp; Humas UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
Â

UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Semarakkan Bulan Bung Karno

Pemalang, Jawa Tengah&ndash;Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menjadi salah satu narasumber Talkshow Pemasyarakatan Minat Baca di Pendopo Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu, (27/12/2017). Acara yang dibuka oleh Bupati Pemalang H. Junaedi dan dihadiri seluruh perangkat SKPD, DPRD, pegiat pendidikan, LSM, mahasiswa, dan ribuan undangan lainnya.
Talkshow yang juga menghadirkan istri Gubernur Jawa Tengah Siti Atiqoh diselenggarakan berbarengan dengan Pencangangan Hari Kesatuan Gerak PKK-KKBP Kes ke-45 Kab.Pemalang 2017, sekaligus Pengukuhan Bunda Baca Kab. Pemalang Irna Setiawati.&nbsp; Pada acara ini Kepala Perpusnas juga menyerahkan secara simbolis bantuan satu unit Motor Perpustakaan Keliling untuk Komunitas Kampung Inggris Kecamatan Pulosari, Kab.Pemalang.
Reportase : Hartoyo Darmawan

Berita

Talkshow Pemasyarakatan Minat Baca dan Pengukuhan Bunda Baca Kab. Pemalang, Jawa Tengah

Pencarian