Perpusnas Expo 2018 : Satu Cara Dongkrak Minat Baca Masyarakat

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

 Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Tabuhan gendang menandai dibukanya pekan Perpusnas Expo 2018 yang digelar selama sepekan, Rabu, (12/9). Perpusnas Expo diselenggarakan bertepatan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca.

Dalam sambutan pembukanya Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas Ofy Sofiana mengatakan bahwa budaya baca dan belajar merupakan faktor penting untuk mengetahui, menguasai, mentransfer, dan menerapkan Iptek. Semakin tinggi penguasaan Iptek semakin tinggi kemampuan menerapkan Iptek yang tepat guna dan semakin tinggi kemampuan memproduksi barang dan jasa yang bermutu. Jika kemampuan meningkatkan kualitas hidup membaik, maka akan mudah bersaing di pasar bebas.

“Sayangnya indeks kegemaran membaca di daerah pada tahun 2017 menunjukkan angka yang belum menggembirakan. Rata-rata tingkat persepsi minat baca dan kegemaran membaca masyarakat pelajar di Indonesia di 30 kabupaten/kota dari 15 provinsi masih relatif rendah,” ucap Ofy Sofiana mengawali sambutan.

Maka itu, lanjutnya, diperlukan strategi peningkatan budaya baca dengan memanfaatkan perpustakaan dan pemerataan akses layanan perpustakaan di masyarakat demi menggenjot angka kunjungan potensial ke perpustakaan yang hanya sebesar 0,097 atau dibawah standar nasional perpustakaan, yakni sebesar dua persen. Peningkatan pemanfataan perpustakaan oleh pemustaka memang sangat ditentukan oleh kepuasan pemustaka. Semakin puas pemustaka maka akan semakin meningkatkan kunjungan dan pemanfaatan perpustakaan.

Khusus penilaian kunjungan di Perpustakaan Nasional, pemustaka telah mencapai kepuasan. Hal ini dibuktikan pada 2017 diperoleh capaian 3,8 skala likert dari target 3,5. “Namun, kami berupaya agar tingkat kepuasan pemustaka semakin baik di 2018, yakni 3,7. Lebih tinggi 0,2 dari tahun sebelumnya.

Bulan September dalam kalender nasioal mempunyai dua momen penting, yakni sebagai Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan. Kedua momen tersbut penting sebagai salah satu cara mendongkrak minat baca masyarakat. Minat baca akan mempengaruhi kehidupan, baik secara individu dan bangsa di masa depan. “Di sinilah peran penting perpustakaan karena perpustakaan adalah jembatan peradaban masa lalu, kini dan mendatang,” tambah Deputi.

Perpusnas Expo 2018 menampilkan talk show tentang penulis dan perpustakaan pada era revolusi industri 4.0, peluncuran web tokoh perfilman nasional Mieke Wijaya dan Slamet Rahardjo, workshop story telling, pemutaran film, mengenal tata surya melalui balon udara, aneka lomba edukasi, bazaar serta panggung seni/hiburan. Di sini masyarakat akan melihat langsung inovasi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan Nasional.

 

Reportase : Hartoyo Darmawan

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Copyright 2022 © National Library Of Indonesia

Number of visitor: NaN