Buka Rakornas Perpustakaan 2018 Wapres : Perpustakaan Ciptakan Manusia Berdaya Saing

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Saat ini pemerintah sedang melakukan percepatan dimana salah satu yang menjadi prioritas program pemerintah asdalah peningkatan sumber daya manusia. Hal ini yang akan diperkuat dan dipertajam. Peningkatan sumber daya manusia bisa diperoleh oleh ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasan. Tidak ada bangsa yang maju tanpa ketiga aspek tersebut. 

Demikian disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Rapat Koordinasi Perpustakaan 2018 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta Pusat, Senin, (26/3). Untuk menciptakan bangsa yang maju dan manusia yang berdaya saing, lanjut Wapres, bisa ditentukan oleh empat aktivitas, yakni belajar mandiri, membaca, mendengar, dan merasakan pengalaman. "Buku adalah sumber ilmu pengetahuan yang paling banyak memberikan ketiga aspek tersebut, yakni aspek ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasan,"ujar Jusuf Kalla.

Dalam kesempatan yang sama Wapres Jusuf Kalla juga meresmikan perpustakaan digital wakil presiden (wapres digital library) yang berlokasi di sekretariat wakil presiden, Jakarta. Wapres Digital Library berisikan segala informasi dan sumber-sumber referensi, termasuk segala bentuk karya yang tertulis dan terekam yang pernah dihasilkan oleh sejak era wakil presiden Indonesia yang pertama Muhammad Hatta hingga Jusuf Kalla.

Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani bahwa upaya yang dilakukan peningkatan kapasitas SDM sangat erat dengan literasi.  Melalui literasi, ketiga aspek yang disebutkan ditambah dengan keahlian yang dimiliki akan mampu menjadikan manusia Indonesia berdaya saing.

Riset Perpustakaan Nasional pada 2017 menyebutkan bahwa frekuensi membaca masyarakat Indonesia hanya 3 sampai 4 kali per minggu. Dan jumlah buku yang ditamatkan hanya berkisar 5 - 9 buku per tahun. "Di dalam situasi yang demikian rendah tersebut, perpustakaan bisa mengambil peran," pesan Menko PMK Puan Maharani.

Perpustakaan menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan yang dapat dikembangkan. Di samping perannya dalam memberikan pelatihan dan keterampilan berbasis literasi sehingga pembedayaan sosio-ekonomi di masyarakat bisa ditingkatkan. Kemajuan Iptek sejatinya harus mampu memberikan percepatan dalam mendiseminasikan pengetahuan.

"Pemerintah berharap di masa depan, Perpustakaan Nasional mampu menjadi Big Data Indonesia yang tidak hanya seperti mesin pencari saja tapi juga menyediakan platform data dan analisanya, tambah Puan.

Wapres Jusuf Kalla dan Menko PMK Puan Maharani meminta penyelenggaraan Rakornas Perpustakaan 2018 benar-benar menjadi sarana membahas gagasan-gagasan kreatif dalam rangka memaksimalkan peran dan fungsi perpustakaan.

Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan Rakornas Perpustakaan dihadiri oleh tidak kurang 1.600 peserta yang berasal dari seluruh perpustakaan provinsi, kabupaten/kota, pegiat literasi, pengelola perpustakaan dan taman baca, asosiasi penerbit dan pengusaha rekaman.

Rakornas Perpustakaan menghadirkan sejumlah pembicara dari Komisi X DPR-RI, Kementerian Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri,  Kemenristek-Pendidikan Tinggi, Kementerian Desa-PPDT, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab, dan Bupati Tapanuli Selatan. Rakornas Perpustakaan dilangsungkan di Jakarta dari tanggal 26-28 Maret 2018. 

Reportase : Hartoyo Darmawan

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN