Detail of Online Magazine

  • Post Date: 2019-03-05

Prosesi Upacara Tetesan dalam Serat Pemutan Tetesipun Bandara Raden Ajeng Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani

Merujuk pada klasifikasi sejarah ditemukan naskah yang berjudul Sêrat Pemutan Têtêsipun Bandara Radèn Ajêng Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, yang kemudian disingkat menjadi SPTB, disimpan di Perpustakaan Reksa Pustaka Pura Mangkunagaran dengan nomor katalog lokal H 43. SPTB merupakan naskah tunggal. Naskah ini terdiri dari 46 halaman dan rata -rata terdiri dari 20 baris tiap halamannya. SPTB disajikan d...

Description of Online Magazine
JudulProsesi Upacara Tetesan dalam Serat Pemutan Tetesipun Bandara Raden Ajeng Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani
MajalahJUMANTARA
EdisiJumantara Volume 7 Nomor 2 Tahun 2016
Abstrak

Merujuk pada klasifikasi sejarah ditemukan naskah yang berjudul Sêrat Pemutan Têtêsipun Bandara Radèn Ajêng Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, yang kemudian disingkat menjadi SPTB, disimpan di Perpustakaan Reksa Pustaka Pura Mangkunagaran dengan nomor katalog lokal H 43. SPTB merupakan naskah tunggal. Naskah ini terdiri dari 46 halaman dan rata -rata terdiri dari 20 baris tiap halamannya. SPTB disajikan dalam bentuk puisi atau têmbang yang dituangkan dalam 13 pupuh têmbang. Salah satu hal menarik yang terdapat dalam naskah SPTB adalah naskah SPTB merupakan naskah asli bukan salinan, dapat dibuktikan dari tanda tangan penulis dan sandiasma yang terdapat dalam naskah SPTB. Sandiasma terletak di tiap awal pupuh, berbunyi “Radèn Ayu Panca Supadma Ingkang Ngarang”, artinya Radèn Ayu Panca Supadma yang membuat. Dilihat dari segi isinya, naskah SPTB merupakan naskah yang berisi catatan prosesi upacara têtêsan Radèn Ajeng Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani. Têtêsan adalah upacara khitan yang dilakukan pada anak perempuan. Khitan perempuan adalah tindakan menggores kulit yang menutupi bagian depan klitoris dengan menggunakan ujung jarum steril sekali pakai atau benda tajam seperti silet kecil. Khitan perempuan dikenal dengan istilah têtêsan. Têtêsan berasal dari kata têtês yang berarti nêtês, yang dalam bahasa Indonesia berarti menetas. Sedangkan têtêsan berarti memiliki hajatan menyunatkan anak perempuan. Jadi, salah satu tujuan têtêsan adalah sebagai tanda bahwa seorang anak telah siap memasuki usia remaja. Selain itu, têtêsan mempunyai manfaat untuk membuang sukêrta yang berasal dari kata sukêr yang artinya kotor. Sebuah pengharapan dengan dibuangnya sukêr seorang anak kelak dapat menjadi anak yang baik.

KeywordSejarah, Sêrat Pemutan Têtêsipun Bandara Radèn Ajêng Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, Tetesan, Khitan perempuan.
PengarangWening Pawestri
SubjekNaskah Kuno
Sumber
Artikel Lengkap

Copyright 2022 © National Library Of Indonesia

Number of visitor: NaN