Detail Majalah Online

  • Tanggal Post: 2019-03-04

Legitimasi Kekuasaan dalam Karya Sastra Babad: Mimikri, Hibriditas, dan Ambivalensi dalam Babad Pakualaman

Babad Pakualaman menceritakan sejarah pergolakan kekuasaan di Yogyakarta sekitar tahun 1800-an. Pemerintah Kolonial Inggris menobatkan Pangeran Natakusuma menjadi pangeran mardiko di Yogyakarta dengan gelar Gusti Pangeran Adipati Pakualaman I. Konflik kepentingan menyertai pengangkatan tersebut. Tulisan ini mengungkap latar belakang penulisan dan mengungkap bagaimana Babad Pakualaman melegitimasi kekuasaan tokoh dan/atau pemerintah Kolon...

Deskripsi Majalah Online
JudulLegitimasi Kekuasaan dalam Karya Sastra Babad: Mimikri, Hibriditas, dan Ambivalensi dalam Babad Pakualaman
MajalahJUMANTARA
EdisiJumantara Volume 6 Nomor 2 Tahun 2015
Abstrak

Babad Pakualaman menceritakan sejarah pergolakan kekuasaan di Yogyakarta sekitar tahun 1800-an. Pemerintah Kolonial Inggris menobatkan Pangeran Natakusuma menjadi pangeran mardiko di Yogyakarta dengan gelar Gusti Pangeran Adipati Pakualaman I. Konflik kepentingan menyertai pengangkatan tersebut. Tulisan ini mengungkap latar belakang penulisan dan mengungkap bagaimana Babad Pakualaman melegitimasi kekuasaan tokoh dan/atau pemerintah Kolonial. Penelusuran legitimasi kekuasaan akan mempertimbangkan hasil pembacaan secara kritis terhadap teks yang memiliki efek melegitimasi kekuasaan tokoh dan/atau pemerintah Kolonial. Pembacaan terhadap jejak-jejak kekuasaan fokus kepada kupasan terhadap tokoh-tokoh dalam teks Babad Pakualaman, dan peristiwa yang menyertainya. Kupasan terhadap tokoh-tokoh dan peristiwa yang menyertainya akan menggunakan “kaca mata” postkolonial.

KeywordSastra babad, legitimasi kekuasaan, Babad Pakualaman, mimikri, hibriditas, ambivalendi
PengarangYudhi Irawan
SubjekNaskah Kuno
Sumber
Artikel Lengkap

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN