Perpusnas Mendukung Perempuan Membangun Bangsa Melalui Literasi

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta—Kaum perempuan memiliki peran kuat dalam mewujudkan bangsa yang tangguh dengan sumber daya manusia unggul. Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia Muhammad Syarif Bando menyatakan ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas SDM. Apalagi, literasi menjadi modal dalam menciptakan SDM yang mampu berkompetisi secara global.

Ini disampaikan Kepala Perpusnas dalam gelar wicara dengan tema “Peringatan Hari Kartini: Cerita Sukses Perempuan Indonesia Menggapai Cita” yang diselenggarakan Paguyuban Pimpinan Tinggi (Pimti) Madya Perempuan Indonesia dan Perpusnas secara hybrid, pada Jumat (23/4/2021).

Kepala Perpusnas menegaskan dukungannya untuk menguatkan peran perempuan dalam membangun bangsa melalui literasi. Dia mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan para pimpinan perempuan di instansi pemerintah tersebut. Dia berharap para pimpinan tinggi bisa menghasilkan kebijakan yang menguatkan peran perempuan dan literasi Indonesia.

“Kami sangat bergembira agenda ini, karena jika para ibu-ibu, para wanita Indonesia telah bicara tentang literasi, dan kemudian dalam konteks realita bisa diwujudkan. Maka insya Allah Indonesia akan keluar dari problematika persoalan rendahnya SDM,” jelasnya.

Kondisi literasi Indonesia masih harus diperbaiki, terutama pada sisi hulu. Di sisi hulu, peran negara yakni legislatif, eksekutif, yudikatif, TNI-Polri dibutuhkan dalam membuat kebijakan untuk mengatasi distribusi dan produksi buku yang belum ideal dan anggaran.

“Nah sekarang hadir kita dari sisi hulu adalah peran negara, ada legislatif, ada eksekutif, yudikatif, TNI-Polri, para civitas academica hadir dari perguruan tinggi. Banyak perempuan perempuan Indonesia menjabat sebagai Rektor, Wakil Rektor, dekan, dan sebagainya. Kita semua adalah orang-orang yang dituntut untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi bangsa ini,” ujarnya.

Literasi sudah mengalami perluasan makna bukan sekadar kemampuan mengenal huruf, kata, kalimat, dan hubungan sebab akibat. Sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin, Perpusnas merumuskan empat tingkatan literasi untuk mewujudkan SDM yang unggul.

Pertama, tersedianya akses kepada sumber-sumber bahan bacaan baru yang terbaru. Kedua, kemampuan memahami bacaan secara tersirat dan tersurat. Ketiga, kemampuan menghasilkan ide-ide, gagasan, kreativitas dan inovasi baru. Dan keempat, literasi adalah kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang mampu berkompetisi secara global.

Perpustakaan sebagai pusat informasi dan ilmu pengetahuan mendukung terwujudnya masyarakat berliterasi tinggi melalui transfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Di perpustakaan, masyarakat, khususnya kaum perempuan, diajarkan dan didampingi untuk menerapkan konten dari buku-buku ilmu terapan. Pendampingan keahlian diberikan untuk membentuk jiwa wirausaha demi meningkatkan kesejahteraan.

“Perpustakaan Nasional melalui transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial sejak 2018 sampai sekarang ini, sudah mampu menuliskan testimoni dari ribuan masyarakat yang tadinya pengangguran terbuka karena sudah bisa punya usaha dengan perpustakaan, belajar internet dan penyediaan buku buku ilmu terapan,” pungkasnya.

Dalam acara ini, sejumlah pimpinan kementerian/lembaga hadir untuk membagikan pengalaman mereka dalam perjuangannya turut membangun negara melalui bidangnya masing-masing. Narasumber dalam acara ini yaitu Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Eng. Eniya Listiani Dewi, Deputi Menteri PPPA Bidang Kesetaraan Gender Lenny N. Rosalin, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely, Direktut Utama Pertamina Nicke Widyowati, dan mantan Jamdatun Kejaksaan Agung Leoke Larasati Agoestina.

Reporter: Hanna Meinita

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN