Perempuan Berdaya Melalui Peningkatan Literasi, Menteri Bintang Apresiasi Program TPBIS

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Karangasem, Bali - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) terus berinovasi membuat program yang lebih mendekatkan sumber informasi kepada masyarakat.

Wujud dari inovasi tersebut adalah transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS). Perpustakaan tidak hanya berperan sebagai pusat informasi, tetapi juga sebagai ruang berkreasi, dan pengembangan kualitas diri.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dalam kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Perpustakaan Desa Bukit, Karangasem, Bali pada Minggu (19/3/2023).

"Konsep yang saat ini kami kembangkan adalah bagaimana perpustakaan bertransformasi," ungkapnya.

Perpustakaan, lanjutnya, harus hadir di masyarakat untuk mendukung cita-cita pembangunan nasional melalui pembentukan SDM yang unggul, sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin tahun 2020-2024.

"Transformasi perpustakaan memiliki dampak ganda bagi masyarakat. Ketika seseorang membaca terjadi transfer pengetahuan yang harus diimplementasikan. Jika diimplementasikan maka dapat meningkatkan kualitas hidup," lanjutnya.

Dijelaskan, sebanyak enam desa di Kabupaten Karangasem telah mendapat program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Salah satunya, perpustakaan Desa Bukit yang berada di Kecamatan Karangasem.

Dalam program tersebut, masyarakat khususnya kaum perempuan mendapatkan berbagai pelatihan. Seperti, pelatihan membuat tusuk sate, kerajinan dari rotan dan ate, serta pembuatan minyak virgin coconut oil (VCO).

"Kami mohon kiranya pemerintah daerah dapat mereplikasi program ini dengan pendanaan dari APBD ataupun CSR, sehingga banyak komunitas masyarakat kita bisa tersentuh literasi," harapnya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, mengapresiasi Perpusnas dalam upaya meningkatkan komitmen serta mengalokasikan segala sumber daya untuk meningkatkan kapasitas dna kemandirian ekonomi perempuan.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan ruang aman dan nyaman bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya dan membuka kesempatan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga," ungkapnya.

Menteri Bintang mengatakan, perempuan menjadi kunci tumbuhnya literasi dalam keluarga. Maka sangat penting literasi bagi perempuan ditingkatkan dengan memberikan peluang dan ruang seluas-luasnya untuk berkembang.

"Literasi tidak sekadar baca saja, tetapi banyak aspek  dari literasi seperti di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa saat membacakan sambutan Bupati Karangasem I Gede Dhana menyampaikan, perpustakaan Desa Bukit adalah sumber daya yang berharga bagi perempuan di Karangasem yang mungkin tidak memiliki akses ke peluang pendidikan atau pemberdayaan lainnya.

"Dengan menyediakan koleksi ilmu terapan, dan layanan komputer serta internet, kami dapat membantu mereka mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan positif dalam hidup mereka," katanya.

Wabup mengatakan, dengan eksistensi perpustakaan sebagai inkubator kreatifitas,  masyarakat dapat berkarya melalui edukasi atau pelatihan melalui pembinaan yang berkelanjutan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Karangasem.

"Atas berbagai kreasi itulah,  masyarakat dapat menghasilkan produk-produk yang bisa menambah pengasilan," ungkapnya.

Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Karangasem sangat mendukung kegiatan ini, yang bertujuan untuk meningkatkan keserasian, keterpaduan, sinkronisasi dan sinergitas antara pemerintah daerah dengan Pemerintah Pusat, khususnya di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak serta Bidang  Perpustakaan.

Reporter: Wara Merdeka

Fotografer: Ranny Kusumawardhani

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN