Kepala Perpusnas Apresiasi Webinar Literasi yang diselenggarakan PIA Ardhya Garini dalam rangka HUT ke-64

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta – Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menjadi narasumber pada acara webinar literasi yang diselenggarakan PIA Ardhya Garini pada Selasa (17/11). Webinar yang mengangkat tema “Membudayakan Literasi di Masa Pandemi” merupakan webinar kelima yang diselenggarakan PIA Ardhya Garini dalam rangka memperingati ulang tahun ke-64. Pada masa adaptasi saat pandemi Covid-19 diharapkan webinar literasi tersebut dapat memberikan pencerahan seputar pemanfaatan buku bacaan melalui keluarga dan masyarakat.

Muhammad Syarif Bando mengapresiasi acara yang diselenggarakan PIA Ardhya Garini. Menurutnya memberdayakan literasi di era pandemi dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara membaca. “Mengutip pesan dari bapak Presiden Joko Widodo saat-saat seperti inilah kita lebih punya waktu untuk membaca buku, baik buku fisik maupun buku digital hal ini penting untuk kita sosialisasikan,” ujarnya.

Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto mengatakan literasi merupakan suatu kemampuan individu dalam mengolah dan memahami informasi dengan kata lain literasi ialah seperangkat keterampilan dan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung serta memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari. “Literasi sangat membantu kita dalam meningkatkan pengetahuan dengan cara membaca berbagai informasi yang bermanfaat,” terangnya. Selain itu Nanny yang merupakan istri panglima TNI menerangkan dengan literasi tentu dapat meningkatkan pemahaman dan mengambil kesimpulan serta memberikan penilaian kritis terhadap informasi yang dibaca.

Tina Talisa yang wajahnya tak asing dalam menghiasi layar kaca sebagai presenter TV Nasional turut dihadirkan pada webinar tersebut. Tina menjelaskan mengenai habit atau kebiasaan yaitu persimpangan antara pengetahuan, keterampilan dan keinginan. “Jadi kalau hanya berada dalam tataran pengetahuan dan keterampilan tapi tidak ada keinginan untuk melakukan maka tidak akan terlaksana,” pungkasnya. Tina juga membagi literasi ke dalam empat area yaitu literasi kesehatan, literasi emosional, literasi media dan literasi keuangan.

Selain itu Roosie Setiawan sebagai salah satu pendiri Reading Bugs, komunitas read aloud Indonesia telah menyelenggarakan ribuan workshop membacakan nyaring yang bertujuan memperkenalkan apa manfaat membacakan nyaring dan memberikan contoh cara membaca yang baik dan benar. Manfaat secara psikologis membaca nyaring adalah memicu rasa ingin tahu, memicu kreativitas, mengembangkan imajinasi anak, memiliki teknik pemecahan masalah dan bergembira. “Anak yang dibacakan nyaring akan tumbuh dalam kepercayaan diri dan kemandirian dan memiliki kenangan indah mengenai kegiatan membaca,” imbuh Roosie.

 

Reportase: Arwan Subakti

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN